Tuesday 1 August 2017

Ngopi Yuk...

"Hai kapan kita ngopi-ngopi? Besok yukkk"
"Bolehhhh...ngopi di mana?"

Dialog semacam ini sering banget kita dengar dan bahkan tak jarang kita alami. Ngopi tak hanya sekedar minum kopi, tapi identik dengan nongkrong, meeting santai, atau foto-foto bersama teman. Ini hanya istilah saja, selanjutnya aktivitas bisa bermacam-macam, termasuk orang yang tidak suka kopi pun menjadi ikut larut di dalamnya. Meskipun nantinya mereka memesan menu minuman selain kopi. Tapi istilah "ngopi" sudah menjadi milik umum dan tak sekedar terbatas pada "minum kopi".

Pada masa kekinian sekarang ini, selain menu "kopi" itu sendiri, tempat nongkrongnya juga menjadi favorit bagi sebagian orang. Bagus dan menariknya lokasi menjadi acuan para netizen untuk berfoto ria, lalu upload di instagram dan media sosial lainnya. Ada orang yang begitu update, tiap ada coffee shop baru selalu kepo hadir, sekedar ngopi atau foto. Ia sendiri tak begitu suka kopi dan memilih minum cokelat. Kamu termasuk penikmat kopi atau sekedar suka ataukah hanya ikut-ikutan saja? Hmm....

Spot coffee shop yang sering untuk foto

Kopi Hitam atau tidak sama sekali

Selanjutnya muncul pertanyaan,"Kamu suka kopi hitam atau apa saja?" Sebut saja namanya Roby, salah satu pelanggan kami. Ia hanya minum kopi hitam sepanjang hidupnya. Di umurnya yang ke 37 tahun ini, ia hanya memilih kopi hitam. Alasannya karena hanya hitam lah yang disebut kopi, lainnya big no! Lain lagi Andy, pelanggan tetap cafe kami, ia suka banyak jenis kopi, mau kopi hitam, espresso, capuccino atau mix. Tetapi ia mengklaim dirinya tau rasa kopi enak. Well itu pilihan ya.

Lalu bagaimana dengan Widie? Perempuan cantik modis yang pengusaha ini penyuka kopi dan menurutnya ia tau kopi mana yang enak dan mana yang tidak. Selain kopi hitam, ia juga minum kopi mix tetapi dengan perpaduan yang excellent. Saat meminumnya ia begitu menikmati, tak bisa sekali teguk, tetapi malah berlama-lama sambil merasakan nikmatnya kopi pilihan. Ia tak bisa minum sembarang kopi. Kamu sendiri di kalangan yang mana? Hihi.......

kopi hitam

Pakai gula atau tidak?

Orang Indonesia biasa minum kopi memakai gula pasir. Sekarang dengan pengetahuan mengenai kopi dan menjamurnya warung kopi di mana-mana menjadikan masyarakat kita ada pergeseran gaya meminum kopi. Di Jogja coffee shop kami terletak di kawasan wisata, sehingga hampir tiap hari selalu saja ada bule yang mampir, entah itu ngopi atau minum menu lain. Tentu saja para bule ini tak pernah minum kopi pakai gula. Too sweet katanya, apabila kopi dicampur gula. Selain itu rasa kopinya menjadi tak ada sensasi, karena sudah tercampur dengan rasa lain..

Hening, penyuka kopi dari Semarang selalu minum kopi tanpa gula. Kebiasaan itu terjadi sejak kecil hingga sekarang. Perempuan aktivis yang sehari bisa minum lebih dari 2 gelas kopi ini memilih kopi hitam sebagai favoritnya. Ia memilih coffee shop sebagai alternatif kantor ketika jenuh berada di ruangan yang membuat ia bosan dan stuck dalam berkreativitas. Suasana dan lokasi yang strategis membuat ia memilih coffee shop mana yang akan dituju. Termasuk saat berkumpul dan meet up dengan teman se-gank-nya. Pernah suatu saat ia berada di cafe yang tidak menyajikan menu kopi hitam, ia merasa kecewa dan jengkel, karena ia tak bisa minum kopi selain kopi hitam. Wow!

Joko, seorang profesional marketing bisa santai, kadang minum kopi memakai gula, kadang juga tidak. Tergantung menu kopinya. Baginya, ngopi adalah suatu aktivitas yang asik untuk meeting, bertemu kenalan, meet up dengan teman lama, dan aktivitas lain. Di sela-sela aktivitas marketingnya ia break melipir ke coffee shop untuk istirahat sejenak, cek email, hingga aktivitas lainnya. Selain merasa keren, ia juga menyukai suasana coffee shop yang cozy, menghargai privacy dan mudah mendapat akses internet. Cukup secangkir kopi bisa membantunya fresh kembali dan siap melakukan kegiatan selanjutnya. 

Itu dia cerita tentang kopi hari ini. Sebelum lupa, sudah ngopikah hari ini? Salam kopi Indonesia!